Tahun 2001 American Psychiatric Association meresmikan dan mensahkan Psychosomatic Medicine sebagai subspesialisasi ketujuh dari Psikiatri. Psychosomatic Medicine awalnya dikenal dengan sebutan Consultation Liaison Psychiatry, suatu keilmuan Psikiatri yang bekerjasama dengan ahli spesialisasi lain dalam menangani pasien-pasien gangguan medis umum yang mengalami gangguan kesehatan jiwa yang dapat mempengaruhi perbaikan penyakitnya dan kualitas hidupnya.
Tahun 2003 American Board of Medical Specialties akhirnya menyetujui Psychosomatic Medicine sebagai subspesialisasi dengan menerapkan segala kurikulum, pelatihan, program jangka panjang dan lain-lain yang menunjang pendidikan berkelanjutan dari bidang yang baru ini. Tidak lama kemudian APA Publisher menerbitkan Textbook of Psychosomatic Medicine dan berbagai buku penunjang lain termasuk synopsis dan student guide-nya. Hal ini kemudian diikuti oleh Prof Michael Blumenfield,MD tokoh Consultation Liaison Psychiatry yang merangkum semua pengetahuan Psikosomatik ke dalam buku Psychosomatic Medicine terbitan Lippincott William and Wilkins tahun 2006.
Semakin jelaslah sebagai subspesialisasi termuda di bidang Psikiatri jalan yang akan ditempuh oleh Psikosomatik. Sebelum mencapai semua itu sebenarnya sejak tahun 1939 The American Psychosomatic Society telah menerapkan konsep Psikosomatik dan menerbitkan jurnalnya yang disebut Psychosomatic Medicine. Hanya saja saat itu karena konsep kelimuan kedokteran belum berkembang seperti sekarang maka agak sulit mendapatkan persetujuan tentang keminatan baru ini.
Banyak pertentangan sebelum Psikosomatik menjadi sub spesialisasi, dalam komunikasi lewat email dengan teman-teman seminat di APM dan APS, hal ini dikarenakan Psikosomatik oleh beberapa Psikiater dianggap hanyalah membuat bias peran psikiater dalam Consultation Liaison Psychiatry,sub spesialisasi cikal bakal Psychosomatic. Konsep Psikosomatik sebenarnya merupakan konsep yang menekankan bahwa pikiran dan tubuh adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi.
Perkembangan ilmu kedokteran saat ini mampu menjawab hal tersebut dengan penelitian yang sangat pesat. Stres sebagai salah satu produk pikiran dapat mempengaruhi tubuh melalaui berbagai mekanisme sistem tubuh, ada yang melalu i sistem imun, sistem endokrin serta sistem-sistem lainnya.
Pendekatan Biopsikososial dari semua penyakit sebenarnya juga adalah pendekatan Psikosomatik. Misalnya anda menderita Flu berat, maka bukan hanya fisik anda yang terpengaruh, tapi juga secara psikologis dan sosial Flu itu juga mempengaruhi anda. Dahulu dan pada umumnya masyarakat awam menilai Psikosomatik sebagai penyakit yang dibuat-buat oleh penderitanya. Pendapat ini salah karena sekarang ilmu kedokteran dapat menjelaskan bagaiaman mekanisme penderita psikosomatik yang dalam pemeriksaan tidak terdapat kelainan apapun namun mengeluh sakit yang tidak terkira. Selain itu juga Psikosomatik bekerja pada pasien-pasien yang membutuhkan pertolongan dari segi psikologis agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Anda tidak akan menyangka bahwa stress yang akut maupun kronis dapat mempengaruhi sistem tubuh sampai ke tingkat molekuler. Semoga penjelasan sekilas ini dapat membantu anda memahami lebih jauh tentang apa itu Psikosomatik
Jumat, 05 September 2008
Kamis, 04 September 2008
Peresmian Klinik Psikosomatik
Menjawab tantangan jaman dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat, Omni International Hospital telah membuka Klinik Psikosomatik pada tanggal 1 September 2009. Klinik ini bertujuan untuk tempat berkonsultasi dan terapi pasien-pasien yang mengalami gangguan Psikosomatik.
Gangguan psikosomatik sendiri adalah suatu gangguan yang dalam kedokteran jiwa dikenal dengan nama Gangguan Somatoform. Gangguan ini memiliki beberapa sub gangguan dan yang paling sering adalah : Gangguan Somatisasi, Gangguan Hipokondrik, Gangguan Nyeri, Gangguan Citra Tubuh dan Gangguan Konversi.
Pasien yang sekiranya dapat datang ke klinik Psikosomatik adalah pasien-pasien yang mengalami gangguan fisik tapi setelah melakukan beberapa pemeriksaan dan tes penunjang tidak didapatkan hasil yang bermakna yang menunjang keluhan fisiknya itu.
Bila pun pasien itu mengalami gangguan fisik, gangguan dan keluhannya saat ini sangat tidak sesuai dengan keadaan sakitnya.
Kami menyadari banyak orang masih enggan untuk datang ke Psikiater karena ketakutan akan stigma Gila yang melekat selama ini. Namun di era modern sekarang ini, kunjungan ke Psikiater rasanya bukanlah hanya milik orang sakit saja. Beberapa orang yang ingin mengkonsultasikan tentang pilihan hidup, rencana ke depan atau yang lain juga dapat menghubungi dan berkonsultasi dengan psikiater.
Jadi bila anda mengalami gangguan PSIKOSOMATIK, jangan ragu untuk berkunjung dan berkonsultasi di Klinik Psikosomatik.
Gangguan psikosomatik sendiri adalah suatu gangguan yang dalam kedokteran jiwa dikenal dengan nama Gangguan Somatoform. Gangguan ini memiliki beberapa sub gangguan dan yang paling sering adalah : Gangguan Somatisasi, Gangguan Hipokondrik, Gangguan Nyeri, Gangguan Citra Tubuh dan Gangguan Konversi.
Pasien yang sekiranya dapat datang ke klinik Psikosomatik adalah pasien-pasien yang mengalami gangguan fisik tapi setelah melakukan beberapa pemeriksaan dan tes penunjang tidak didapatkan hasil yang bermakna yang menunjang keluhan fisiknya itu.
Bila pun pasien itu mengalami gangguan fisik, gangguan dan keluhannya saat ini sangat tidak sesuai dengan keadaan sakitnya.
Kami menyadari banyak orang masih enggan untuk datang ke Psikiater karena ketakutan akan stigma Gila yang melekat selama ini. Namun di era modern sekarang ini, kunjungan ke Psikiater rasanya bukanlah hanya milik orang sakit saja. Beberapa orang yang ingin mengkonsultasikan tentang pilihan hidup, rencana ke depan atau yang lain juga dapat menghubungi dan berkonsultasi dengan psikiater.
Jadi bila anda mengalami gangguan PSIKOSOMATIK, jangan ragu untuk berkunjung dan berkonsultasi di Klinik Psikosomatik.
Langganan:
Postingan (Atom)