Walaupun tidak sesering keluhan jantung berdebar dan sesak napas, keluhan lambung sering juga ditemukan sebagai salah satu keluhan psikosomatik saat berpraktek di tempat saya bekerja.
Pasien seperti ini biasanya mengeluh adanya keluhan lambung seperti rasa penuh (sebah/begah), kembung, banyak gas atau sering terasa ada yang ingin keluar dari mulut. Beberapa pasien mengatakan dengan bahasa medis kalau keluhannya adalah GERD (Gastroesofageal Reflux Disorder) yaitu suatu rasa keluar gas disertai perasaan panas di sekitar ulu hati bahkan sampai tenggorokan. Salah satu yang menarik dari pasien saya tentang keluhan GERD ini adalah bahwa beliau sampai berobat ke Singapura dan sudah hampir siap menjalani operasi. Namun karena pemeriksaan PhMetri dan lain-lain menunjukkan normal, maka sang dokter di Singapura ini menyarankan terus melakukan pengobatan di psikiater terutama yang mengerti tentang masalah psikosomatik.
Gejala keluhan lambung ini seringkali dalam bahasa kedokteran kita sebut Dispepsia Fungsional. Dalam pedoman pengobatan dispepsia Rome III, kondisi Dispepsia Fungsional dimasukkan dalam kategori diagnosis. Syaratnya adalah dalam pemeriksaan obyektif tidak ditemukan adanya bukti obyektik yang nyata yang menyebabkan keluhan lambungnya terjadi. Tidak mengherankan pasien saya seringkali melakukan pemeriksaan gastroskopi (Endoskopi dan Anuskopi) namun tidak ditemukan kelainan yang berarti. Kategori menurut Rome II ini mensyaratkan ada dua macam kategori yaitu yang tipe seperti ulkus lambung dan yang tipe dismotilitas (tidak bergerak baik gerakan peristaltik ususnya). Pengobatan awalnya biasanya menggunakan obat-obat seperti Domperidone. Jika tidak ada perubahan maka sebaiknya mulai memikirkan apakah ini merupakan keluhan yang didasari keluhan psikosomatik.
Saat menjalani pendidikan tambahan tentang Psikosomatik di Amerika Serikat, saya mendengarkan hasil presentasi tentang seorang ilmuwan yang mengatakan bahwa kondisi keluhan psikosomatik sudah dipetakan secara genetik. Artinya tiap orang yang mengalami kondisi stres berkepanjangan yang tidak ditoleransi baik atau tidak diadaptasi baik secara psikologis akan mengalami perubahan pada sistem neurotransmitter dan neurohormonalnya. Kondisi ini akan mengakibatkan organ yang rentan secara genetik mengalami keluhan psikosomatik. Jadi anda dan orang lain yang sama-sama stres akan berbeda keluhannya. And amungkin mengeluh keluhan perut, teman anda keluhan jantung. Tapi seringkali juga keluhan itu muncul bersamaan.
Obati Keluhan Psikosomatik Lambung
Jika pemeriksaan obyektif endoskopi dan pemeriksaan obyektif lainnya sudah dilakukan dan tidak menampakan adanya kelainan, maka seseorang perlu menyadari mungkin ini adalah keluhan psikosomatik. Untuk itu dia perlu segera melakukan pemeriksaan ke psikiater terutama yang memahami tentang keluhan psikosomatik.
Pengobatan keluhan ini bukan hanya berfokus pada keluhan lambungnya tetapi pada kondisi fungsional otaknya yang sudah mengalami gangguan. Ingat dalam kondisi kesehatan jiwa, gangguan di otak lebih banyak bersifat fungsional,. bahasa saya ketika menjelaskan ke pasien adalah kondisi sistem listrik di otak.
Pengobatan biasanya dengan menggunakan obat-obatan dan psikoterapi. Penggunaan obat anticemas sebaiknya dihindari atau jika sangat perlu dipakai dalam waktu yang sangat terbatas. Psikoterapi dan penggunaan obat antidepresan adalah yang utama.
Semoga bermanfaat
Semoga bermanfaat