Pasien yang datang ke Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera
memang lebih banyak adalah pasien yang mengalami gejala-gejala psikosomatik
daripada pasien yang hanya mengalami gejala psikologis semata. Pasien biasanya
mengeluh gejala-gejala psikosomatik yang sangat umum dialami. Beberapa gejala
tersebut yang paling sering adalah gejala sakit lambung atau maag. Di bawah ini
akan coba saya bahas mengenai hal tersebu. Demi kejelasan dan mudahnya dipahami
beberapa nama obat ditulis dengan merk dagangnya agar menjadi lebih dikenal
pasien.
Keluhan perut/maag/lambung adalah keluhan yang cukup sering
dialami oleh pasien yang datang ke klinik psikosomatik RS OMNI. Pasien biasanya
memang telah menjalani pengobatan berhubungan dengan sakit maag/lambungnya.
Beberapa kasus malah sudah berkonsultasi dengan ahli/profesor di bidang
gastroenterologi dan telah melakukan berbagai macam pemeriksaan berkaitan
dengan sakit lambungnya. Sayangnya hasilnya normal atau bila pun ada biasanya
merupakan peradangan sedikit yang sebenarnya tidak terlalu parah.
Pasien biasanya juga telah memakan berbagai macam obat lambung.
Golongan PPI seperti Pariet, Prosogan, Nexium adalah obat yang sering
diresepkan. Ini belum ditambah dengan obat golongan sukralfat seperti Impepsa
(dikenal sirup pink kental yang fungsinya sebenarnya melapisi lambung yang
luka). Belum lagi obat-obat golongan seperti domperidone (Vometa atau Motilium)
biasanya juga sudah diberikan.
Pemeriksaan gastroskopi (biasanya pasien menjalani endoskopi, tapi
ada juga yang ditambah dengan anuskopi) menghasilkan hasil yang normal.
Biasanya walaupun ada, kebanyakan merupakan peradangan minimal bukan suatu
ulkus (luka) yang serius.
Kondisi ini yang membuat pasien tidak nyaman karena walaupun
pengobatan bisa membantu, namun biasanya hanya selama makan obat saja, ketika
sudah tidak makan obat lagi pasien biasanya mengalami keluhan kembali.
Kasus lambung memang sangat sering dialami oleh pasien
psikosomatik. Jaras (aksis) Lambung dan Otak (dikenal dengan istilah Brain Gut
Axis) adalah sesuatu yang bisa menjelaskan apa yang terjadi pada pasien
psikosomatik yang mengalami keluhan lambung. Stres dan depresi di
otak (tidak sesempit terminologi stres/depresi pada umumnya) akan menyebabkan
ketidakseimbangan juga pada sistem pencernaan. Hal ini diakibatkan peran sistem
saraf parasimpatis dan hormon kortisol yang meningkat karena adanya stres dan
ketidakseimbangan di otak bagian hipotalamus. Sehingga tidak heran jika diobati
kondisi stres/depresinya maka keluhan lambungnya pun akan membaik.
Saran saya memang jika mengalami
gejala lambung dan sering mengalami pengobatan tapi tidak kunjung sembuh.
Apalagi jika sudah melakukan beberapa pemeriksaan tapi hasilnya normal, maka
ada baiknya jika menyempatkan diri berkonsultasi ke psikiater yang memahami keluhan
psikosomatik.
Salam Sehat Jiwa
Dr.Andri,SpKJ
Psikiater Bidang Psikosomatik Medis
Kepala Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera
Anggota The Academy of Psychosomatic Medicine
Anggota The American Psychosomatic Society
Anggota The European Association of Psychosomatic Medicine