Berupaya Menjadi "Ahli Gangguan Cemas"
Saat saya memulai karier sebagai dokter jiwa alias psikiater 11 tahun yang lalu (tahun 2008) saya tidak berniat memfokuskan diri pada suatu bidang khusus saja. Saat itu walaupun sudah mempunyai keminatan di bidang Psikosomatik saya masih menerima berbagai jenis macam pasien termasuk pasien anak-anak di praktek saya. Namun setelah pulang dari Amerika Serikat tahun 2010, saya memutuskan untuk konsentrasi di penanganan kasus masalah psikosomatik. Saya pun mulai membatasi pasien yang saya tangani, khususnya termasuk tidak menerima pasien anak dan remaja di bawah usia 16 tahun.
Saat 2015 saya memutuskan memperdalam psikosomatik di bidang Gastrointestinal atau masalah lambung, saya juga lebih banyak akhirnya berhubungan dengan masalah gangguan cemas dan depresi saja sebagai latar belakang kebanyakan masalah gangguan psikosomatik lambung (termasuk GERD, Dispepsia Fungsional dan IBS). Tahun 2015 saya juga mulai lebih aktif mengikuti update di bidang psikiatri khususnya masalah Gangguan Cemas dan Depresi. Tahun 2015 itu pula saya bergabung ke Anxiety and Depression Association of America (ADAA). Sejak saat itulah fokus penelitian dan presentasi saya berkaitan dengan gangguan cemas dan depresi terutama kaitannya dengan gejala psikosomatik.
Tahun 2019 bulan Oktober nanti saya beruntung bisa berkesempatan untuk menambah pengetahuan dan juga mempelajari kembali penemuan terbaru terkait Gangguan Cemas di acara kongres dua tahunan World Association for Stress Related and Anxiety Disorder. Banyak hal yang akan dapat saya pelajari agar ke depannya pemahaman mengenai Gangguan Cemas dapat bergunan dalam penanganan pasien sehari-hari. Semoga bisa menjadi lebih ahli di bidang Gangguan Cemas in. Salam Sehat Jiwa
Saat 2015 saya memutuskan memperdalam psikosomatik di bidang Gastrointestinal atau masalah lambung, saya juga lebih banyak akhirnya berhubungan dengan masalah gangguan cemas dan depresi saja sebagai latar belakang kebanyakan masalah gangguan psikosomatik lambung (termasuk GERD, Dispepsia Fungsional dan IBS). Tahun 2015 saya juga mulai lebih aktif mengikuti update di bidang psikiatri khususnya masalah Gangguan Cemas dan Depresi. Tahun 2015 itu pula saya bergabung ke Anxiety and Depression Association of America (ADAA). Sejak saat itulah fokus penelitian dan presentasi saya berkaitan dengan gangguan cemas dan depresi terutama kaitannya dengan gejala psikosomatik.
Tahun 2019 bulan Oktober nanti saya beruntung bisa berkesempatan untuk menambah pengetahuan dan juga mempelajari kembali penemuan terbaru terkait Gangguan Cemas di acara kongres dua tahunan World Association for Stress Related and Anxiety Disorder. Banyak hal yang akan dapat saya pelajari agar ke depannya pemahaman mengenai Gangguan Cemas dapat bergunan dalam penanganan pasien sehari-hari. Semoga bisa menjadi lebih ahli di bidang Gangguan Cemas in. Salam Sehat Jiwa