Sejak aktif di KAskus, Kompasiana dan Blogspot (http://psikosomatik-omni.blogspot.com) serta menjadi konsultan di Kompas.com saya sering menerima pertanyaan-pertanyaan via email atau Facebook yang bertanya tentang diagnosis gangguan jiwa yang diderita oleh orang atau saudara dari orang yang mengirim email. Ada juga yang menanyakan opini kedua untuk pasien-pasien yang ternyata sudah memiliki psikiater.
Sebisa mungkin pertanyaan tersebut akan saya jawab tentunya dengan tetap memegang etika kedokteran terutama pada kasus-kasus pasien yang sudah ditangani dan sedang ditangani oleh psikiater lain. Hal ini untuk mencegah bias dan pertentangan dalam pendapat. Apalagi saya sendiri tidak memeriksa langsung pasien-pasien yang bertanya tentang kondisi sakitnya.
Pemeriksaan Langsung
Salah satu alasan mengapa seorang pasien harus bertemu langsung dengan dokter jiwa alias psikiater untuk diperiksa adalah karena terkadang kalau hanya dari tulisan saja di email atau sms, sulit buat psikiater menjawab pertanyaan tersebut dan menentukan diagnosis yang baik.
Penampilan pasien, cara bicara verbal, sikap saat diperiksa adalah hal-hal yang tidak tergambar dalam bahasa tulisan. Inilah mengapa keperluan pemeriksaan langsung adalah mutlak.
Tips Singkat
Terkadang dalam ceramah awam atau seminar dokter buat dokter umum saya suka memberikan tips bagaimana mengenali gejala gangguan jiwa di praktek sehari-hari. Sangat dangkal tetapi lumayan berguna untuk pasien dan dokter di garis depan.
Tipsnya adalah sebagai berikut.
A. Pasien CEMAS
Pasien yang mengeluh keluhan cemas biasanya mengatakan TAKUT. Banyak macam takutnya, TAKUT MATI, TAKUT GILA, TAKUT SAKIT dan takut-takut lainnya. Cemas yang paling diderita adalah gangguan cemas panik sehingga biasanya keluhannya berhubungan dengan sistem otak dan otonom seperti Jantung Berdebar, Sesak Napas, Rasa ingin muntah, buang-buang air jika stres, keluar keringat dingin, bibir kering dan rasa seperti melayang. Keluhan-keluhan ini biasanya jarang dialami oleh pasien dengan gangguan depresi yang nyata.
Pengalaman klinis mengatakan pasien cemas lebih sering mengeluhkan keluhan fisiknya daripada keluhan perasaannya
B. Pasien DEPRESI
Pasien dengan keluhan depresi apalagi yang berat biasanya mengeluh INGIN MATI. Pasien merasa tidak berdaya, tidak ada gairah hidup dan merasa semuanya hampa. Pada beberapa pasien yang masih ada gejala kecemasannya seringkali tercampur dengan gejala yang lain di atas. Itu yang kita namakan Mixed Anxiety Depression. Keluhan fisik masih kadang terjadi terutama adalah keluhan lesu dan letih berlebihan serta sulit mempertahankan tidur. Terkadang pada beberapa pasien ada ditemukan ciri psikotik pada pasien depresi.
C. Pasien PSIKOTIK
Pasien psikotik biasanya ditandai dengan keluhan HALUSINASI yang jelas dan WAHAM yang jelas. Halusinasi adalah gangguan persepsi baik auditorik maupun visual yang biasanya disebabkan karena proses di otak. Biasanya pasien mendengar bisikan atau melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain.
Waham adalah keyakinan yang salah tentang sesuatu yang dipertahankan walaupun sudah diberikan bukti-bukti yang mendukung bahwa hal tersebut tidak benar. Misalnya yang paling sering adalah Waham Paranoid, pasien merasa dia dicurigai atau ada orang yang mau berbuat jahat terhadap pasien. Pada pasien Psikotik keyakinan ini dipertahankan dengan kukuh walaupun sudah diberikan bukti-bukti yang mengatakan lain.
Demikian sekilas tips membedakan berbagai macam keluhan gangguan jiwa.
Sangat dangkal sehingga memerlukan pemeriksaan oleh ahli lebih lanjut apalagi pada kasus-kasus yang terkadang bias.
Salam sehat Jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar