Kamis, 02 Februari 2012

Apakah saya Spasmofilia ?

TANYA :

Dokter, saya didiagnosis mengidap spasmofilia (+++), karena spasmofilia saya didiagnosis berkaitan erat dengan faktor psikis, capek dan stres. Saya diberi  obat penenang dan pengurang rasa sakit. Obat penenang yang diberikan kepada saya adalah aprazolam. Secara tinjauan ilmu psikiatris, apa ada terapi yang berkaitan dengan psikis untuk penderita spasmofilia? Sejak mengidap spasmofilia, saya merasa rentan stres dan sakit. Hal-hal kecil sudah cukup memicu sakit bagi saya. Ada yang mengatakan spamofilia tidak bisa disembuhkan, berarti saya akan mengkonsumsi obat penenang dalam jangka waktu lama? Amankah ? Apa efek bila dikonsumsi dalam jangka panjang dok? Terimakasih 
(Citra, 22, Semarang)

JAWAB :

Mbak Citra yang bahagia,
Sepanjang yang saya tahu tidak ada istilah diagnosis spasmofilia. Jika kita mencari di portal jurnal kedokteran ternama seperti PubMed maka spasmofilia (ditulis dalam bahasa inggris "Spasmophilia") akan dirujuk ke suatu jurnal yang membahas kondisi yang disebut Tetany, suatu kondisi eksitasi berlebihan saraf neuron yang kebanyakan disebabkan karena kadar kalsium dalam darah yang kurang.
Spasmofilia dalam praktek sehari-hari sebenarnya merujuk pada kondisi hasil pemeriksaan dengan EMG yang biasa dilakukan oleh dokter saraf untuk pasien yang terkadang mengeluh kekakuan otot atau ketegangan otot. Memang dalam laporannya ada istilah nilai plus (+) yang menunjukkan kekakuannya makin tinggi maka plusnya makin banyak.
Pengalaman klinis saya mengatakan bahwa sebenarnya kondisi spasmofilia ini banyak terjadi pada pasien yang mengalami kecemasan panik terutama saat serangan panik terjadi. Kalau Mbak Citra rajin mengikuti konsultasi kesehatan jiwa atau tulisan-tulisan saya di Kompas.com, saya banyak membahas tentang gangguan cemas panik ini yang gejala-gejalanya memang salah satunya adalah kekakuan otot atau ketegangan otot.
Karena merupakan keluhan, maka menurut pendapat saya yang diobati adalah diagnosis dasarnya misalnya dalam hal ini adalah gangguan cemasnya . Penggunaan obat anticemas atau dikenal dengan penenang seperti Alprazolam memang bisa membantu, tetapi harus diingat bahaya ketergantungan yang sering terjadi akibat obat ini.
Sehingga pemakaiannya biasanya paling lama hanya 4 minggu. Bahkan dalam praktek saya pribadi saya sangat jarang menggunakan obat ini karena mengetahui potensi ketergantungannya yang tinggi. Untuk itu biasanya selain melatih relaksasi maka pasien juga disarankan untuk mendapatkan terapi obat antidepresan golongan serotonin (SSRI) yang merupakan obat pilihan lini pertama untuk gangguan cemas.
Ada baiknya mbak Citra berkonsultasi dengan psikiater terdekat di kota anda, apalagi di awal surat mbak Citra mengatakan kondisi mbak berkaitan dengan psikis dan stres.
Semoga membantu

Salam Sehat Jiwa

Sumber : http://health.kompas.com/read/2012/02/02/09430111/Pengobatan.untuk.Keluhan.Spasmofilia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar