Alprazolam Yang Sering Membuat Repot
Oleh :
dr.Andri,SpKJ,FAPM (Psikiater Klinik Psikosomatik RS OMNI ALAM SUTERA)
Dalam
seminggu ini sudah ada 2 pasien yang berkunjung untuk masalah khusus yang
sering saya temui di praktek : SULIT LEPAS dari Alprazolam!. Kedua pasien saya
ini adalah perempuan usia 40 tahunan, ibu rumah tangga dan pertama kali memakai
Alprazolam untuk mengurangi gangguan maag. Kedua pasien telah memakai
alprazolam dengan jangka waktu yang lama yaitu 2 tahun dan 4 tahun dengan dosis
antara 0.25 mg s.d 1.0 mg. Tujuan berobat ke Klinik Psikosomatik tempat saya
berpraktek adalah karena kesulitan melepaskan obat Alprazolam ini dan ada
kecenderungan meningkatkan dosis karena efek yang diharapkan tidak terasa lagi.
Banyak
pasien yang mengalami kondisi seperti di atas. Kesulitan lepas dari obat
Alprazolam ini memang bukan hisapan jempol. Ada beberapa pasien yang memakainya
dalam dosis yang sebenarnya mungkin adalah dosis yang biasa seperti 0.5mg tapi
sangat kesulitan jika berusaha untuk lepas dari obat ini. Sayangnya sering kali
didapatkan penggunaan awal obat ini sebenarnya tidak sesuai dengan indikasi
obat ini yang bertujuan untuk menghilangkan serangan panik.
Obat Paling Laku di Amerika
Alprazolam (dikenal dengan merk
originalnya XANAX) adalah obat untuk masalah kejiwaan yang paling banyak
diresepkan di Amerika Serikat sejak tahun 2005 sampai dengan 2011. Tidak pernah
tergeserkan kedudukannya menurut Top 25
Psychiatric Medication Prescriptions for 2011 yang disusun
oleh John M.Grohol. Dokter di Amerika Serikat meresepkan 50 juta resep Xanax
dan Alprazolam generic setiap tahunnya. Itu berarti setiap detik ada lebih dari
1 buah resep Xanax atau Alprazolam generic yang diresepkan dokter di Amerika
Serikat. Banyak dokter di Amerika Serikat sendiri mengeluhkan adanya pemakaian
Alprazolam yang berlebihan untuk kasus-kasus yang ringan tapi sayangnya hal
tersebut masih terjadi sampai sini.
Bagaimana dengan Indonesia?
Walaupun tidak ada data yang pasti tentang pemakaian Alprazolam (yang di
Indonesia dijual dengan berbagai macam merk dagang) tapi penulis yakin bahwa
penggunaan obat ini baik secara legal (diresepkan dokter) atau non-legal (beli
sendiri tanpa resep di apotek atau online) sangat besar. Penggunanya paling
banyak bahkan bukanlah dokter ahli kejiwaan seperti Psikiater, tetapi lebih
banyak dokter umum atau dokter spesialis lain. Hal ini sebenarnya selaras
dengan apa yang dikatakan WHO bahwa peresepan obat benzodiazepine lebih banyak
dilakukan oleh dokter non-psikiater.
Sayangnya pemakaian obat
Alprazolam sering kali melewati indikasinya. Dalam praktek sehari-hari sering
kali saya menemukan pasien-pasien yang telah diberikan Alprazolam (baik generic
maupun dengan merk lain) bukan untuk indikasi gangguan panik. Kebanyakan bahkan
dalam bentuk racikan (pulveres) bersama obat penghilang sakit ataupun obat
maag. Sebagian kecil pasien membeli obat sendiri dengan rekomendasi temannya
yang juga menggunakan Alprazolam. Biasanya mereka membeli online atau apotek
langganan yang mau memberikan obat tersebut tanpa resep. Harganya biasanya dua
kali sampai tiga kali lipat dari harga normalnya di apotek resmi.
Sulitnya Lepas Dari Alprazolam
Masalah
yang paling sulit dari penggunaan Alprazolam adalah kecenderungan obat ini
untuk membuat pasiennya tergantung dan kesulitan lepas karena efek putus
obatnya yang sangat menyiksa. Beberapa kasus pasien yang saya tangani
kebanyakan mengatakan bahwa mereka kesulitan melepaskan Alprazolam karena
begitu dilepaskan rasanya sangat tidak nyaman walaupun pemakaiannya hanya dosis
kecil seperti 0.25mg.
Kecenderungan
pemakaian obat Alprazolam biasanya semakin meningkat pada pengguna minuman
keras Alkohol dan atau yang mempunyai riwayat penggunaan zat stimulant seperti
ekstasi dan sabu-sabu. Sayangnya penggunaan alcohol saat ini di kalangan dewasa
muda perkotaan sudah dianggap layak yang biasanya dikarenakan semakin maraknya
tempat-tempat hang out yang
menyediakan minuman beralkohol.
Pengguna
Alprazolam sangat beragam, dari mahasiswa, ibu rumah tangga, pekerja kantor,
pengusaha, pedagang dan berbagai macam profesi lain termasuk dokter sendiri.
Inilah obat yang paling dianggap sangat mujarab mengobati kecemasan namun
mempunyai efek ke depan yang tidak baik jika terus digunakan dalam waktu lama.
Masalah
terkait penggunaan Alprazolam tidak lepas dari penggunaan obat ini yang tidak
diawasi oleh dokter yang khusus dan mengerti akan penggunaan obat ini yaitu
Psikiater. Banyak dokter tanpa sadar meresepkan obat ini yang mungkin dikira
hanya untuk beberapa hari tetapi kemudian tanpa sadar pasien menjadi pengguna
obat ini sampai bertahun-tahun. Dari dosis yang kecil sampai dosis yang
mencengangkan di atas 4 miligram sehari. Kebanyakan pasien yang saya temui
mengalami masalah dengan alprazolam sebenarnya mendapatkan obat ini pertama
kali dari dokter yang ditemuinya.
Bijaksana Memakai Alprazolam
Sampai
saat ini obat Alprazolam masih dianggap obat yang sangat poten untuk mengatasi
serangan panik pada pasien gangguan cemas panik. Belum ada larangan penggunaan
obat ini dalam praktek sehari-hari walapun pembatasan penggunaannya telah
diumumkan sejak tahun 2009 oleh FDA di Amerika Serikat. Apalagi jika
penggunaannya lebih dari 4 minggu, pasien seharusnya berkonsultasi dengan
psikiater agar mampu menghindari ketergantungan dari obat ini ke depannya.
Sering kali
saya bertanya kepada pasien apa sebenarnya yang menjadi dasar penggunaan obat
ini. Jika memang awalnya untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak terkait
dengan gangguan cemas panik maka sebenarnya perlu adanya ulasan ulang untuk
melihat kepentingan obat ini untuk pasien. Diagnosis dasar harus ditegakkan
agar pengobatan yang tepat dapat dilakukan.
Alprazolam
walaupun mempunyai potensi yang baik untuk mengatasi gangguan cemas panik tetap
perlu diwaspadai adanya potensi ketergantungan dan sulitnya menghadapi masalah terkait
lepas obat. Hal ini perlu diingat oleh teman sejawat dokter juga jika ingin
meresepkan obat ini. Penggunaannya saat ini untuk pasien asuransi kesehatan
nasional di RSUD telah dibatasi dan ini sebenarnya merupakan langkah baik untuk
mengurangi penggunaannya yang berlebihan. Kebijaksanaan dokter dan pasien dalam
menggunakan obat Alprazolam sangat diperlukan agar tidak menimbulkan masalah di
kemudian hari. Semoga tulisan ini bermanfaat. Salam Sehat Jiwa.
1 komentar:
Siang Dokter Andri, maaf dokter, saya mau bertanya, kemarin, saya shearing masalah penyakit orang tua, ternyata org tua saya mengalami penyakit psikosomatik, setelah itu saya bawa org tua saya kepada Psikiater ditempat saya Kota Jambi, setelah dibawa ke Psikiater, ternyata benar di diagonasa mengalami Psikosomatik, lalu orang tua saya diberikan obat generik ALPRAZOLAM dan ZAC. seperti didalam rubrik dokter di Kompas Health dan lain sebagainya, kandungan obat tersebut berbahaya. sampai saat ini memang kembung dan mual nya berkurang, tapi badannya lemas, mohon solusi dari dokter, apakah kami bisa meminta obat paten yg pernah dokter rekomendasikan kepada pasien dokter berupa Zoloft dan Clobazam dari Psikiater yang ada di Jambi. terima kasih dan sukses selalu untuk dokter.
Posting Komentar