Pendekatan Spiritual
Pada Kasus Psikosomatik
Oleh :
dr.Andri,SpKJ,FAPM (Psikiater Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera)
Saya saat ini berada di Lombok untuk menghadiri Kongres
Nasional Psikiatri Religi dan Spiritual yang berlangsung di Hotel Santosa di
Senggigi, Lombok. Acara yang baru pertama kali diadakan ini akan bertema
“Neuroscience and Spirituality : Bridging Spirituality into Medicine and Mental
Health Care”. Saya sendiri akan berbicara siang ini dalam topic Pendekatan
Spiritual pada Kasus Psikosomatik.
Saat berpraktek sehari-hari, pasien yang saya hadapi memang
lebih banyak merupakan pasien dengan keluhan fisik yang didasari oleh keluhan
psikologis. Sayangnya memang tidak semua pasien menyadari adanya masalah
terkait psikologis di belakang keluhan fisik itu sendiri. Yang banyak terjadi
adalah pasien psikosomatik terlalu fokus pada dirinya dan penyakitnya sehingga
terkadang menghabiskan tenaga , waktu dan uang untuk “mengatasi” kondisi
gangguan psikosomatiknya. Sayang usaha itu kadang kala tidak berhasil
mendapatkan apa yang diinginkan pasien karena memang demikianlah masalah
psikosomatik, keluhannya ada tapi data obyektifnya tidak mendukung.
Pendekatan spiritual dalam
kasus-kasus psikosomatik lebih akan memfokuskan pada pendekatan psikodinamik
pasien dengan hubungannya dengan penyakit yang dialaminya. Sering kali saking fokusnya pasien dalam mencari
tahu sebab penyakitnya melupakan hal yang lain. Kondisi ini yang sering dialami
dan dibuktikan saat wawancara klinis dengan pasien psikosomatik. Pasien ketika
ditanya kekhawatirannya akan kehidupan akan lebih fokus pada diri dan sakitnya.
Kondisi di luar sakit dan diri pasien seperti menjadi bagian yang tidak terlalu
penting untuk dipikirkan.
Pendekatan spiritual bertujuan untuk melihat bahwa apa yang
dialami pasien adalah hanya sebagian kecil dari apa yang terjadi dari
keseluruhan kehidupan pasien. Pasien diajak untuk melihat bahwa kehidupannya
jauh melebihi kondisi kesehatan yang dia anggap tidak pada tempatnya. Pasien lebih
akan diajak untuk mengenali bahwa ada hal-hal lain di luar diri pasien dan “penyakitnya”.
Pendekatan ini diharapkan mempunyai makna dalam perbaikan gejala psikosomatik
selain pengobatan gangguan dasar yang mendasari masalah ini.
Semoga apa yang akan disampaikan siang nanti akan dapat bermanfaat
bagi sejawat dalam penanganan kasus-kasus psikosomatik di praktek sehari-hari.
Salam Sehat Jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar