Haruskah Tergantung Obat Ketika Alami Psikosomatik?
Oleh : dr.Andri,SpKJ,FAPM (Psikiater Klinik Psikosomatik RS
OMNI Alam Sutera)
Banyak orang sering kali khawatir ketika harus bertemu
dengan psikiater. Kekhawatiran yang berkembang adalah pasien takut akan
ketergantungan obat yang akan diberikan oleh psikiater pada beberapa kasus
tertentu. Sebenarnya kekhawatiran ini tidak beralasan karena biasanya masalah
terkait dengan kondisi medis psikiatrik tidak selalu harus menggunakan obat
dalam jangka waktu lama. Peran pemberian edukasi untuk pasien juga menjadi
penting terutama mengenai brapa lama harus mengkonsumsi obat-obatan. Kurangnya
informasi atau kesalahpahaman mengenai hal ini bisa membuat pasien jadi salah
tangkap terhadap informasi penggunaan obat yang akan diberikan.
Satu yang perlu ditanamkan dalam pikiran pasien yang berobat
untuk masalah psikosomatik adalah bahwa keluhan psikosomatik tidak mengancam
jiwa. Sering kali pasien mengatakan bahwa ketika keluhan psikosomatiknya kambuh
yang biasanya didasari oleh gangguan cemas panik, pasien merasa tidak berdaya
dan akhirnya pergi ke IGD. Kekhawatiran akan mengalami penyakit berat seprti
serangan jantung sering ada di pikiran pasien yang mengalami gejala psikosomatik sebagai suatu
manifestasi dari serangan panik. Pasien sering kali menjadi tidak nyaman dan
berkali-kali terus memikirkan akan kematian ketika serangan terjadi. Padahal
tidak ada suatu masalah di organ pasien itu sendiri.
Hal lain yang perlu ditanamkan dalam pikiran pasien dengan
masalah psikosomatik adalah bahwa keluhan itu terjadi karena mekanisme adaptasi
yang belum baik dari pasien. Mekanisme adaptasi yang dimaksud berkaitan dengan
sistem saraf otonom yang berhubungan dengan pengendalian stres atau tekanan dalam
hidup manusia. Beberapa pasien sering mengatakan bahwa sebenarnya dia tidak
sedang mengalami stres saat serangan panik terjadi, tetapi sedang dalam keadaan
santai saja. Memang biasanya serangan panik malah terjadi ketika pasien sedang
dalam kondisi santai, bukan saat dalam kondisi adanya stres yang datang.
Artinya sebenarnya masalah serangan panik ini berkaitan dengan ketidakmampuan
mekanisme sistem saraf otonom untuk mengendalikan stres yang sudah lama ada
bukan yang baru saja terjadi.
Terapi untuk masalah ini tidak selalu dengan obat, atau jika
pun menggunakan obat biasanya lebih di awal terapi saja. Terapis biasanya akan
meminta pasien juga untuk melakukan hal-hal yang bisa membantu proses
penyembuhan salah satunya adalah membantu untuk membuat kenyamanan di dalam
diri orang tersebut. Keseimbangan adalah tujuannya. Pasien yang mengalami
masalah psikosomatik secara mental emosional sering kali tidak stabil tetapi
hal ini sudah berlangsung lama sehingga pasiennya pun kadang tidak menyadari. Tekanan
hidup yang lama, kejenuhan dalam kehidupan, konflik-konflik yang timbul dalam
hidup serta hal-hal yang berkaitan dengan kepribadian pencemas sering menjadi
hal yang mengarah kepada pemicu-pemicu psikosomatik.
Kemampuan pasien untuk menyeimbangkan diri ini yang menjadi fokus utama juga. Jadi tidak heran kadang pasien masih mengalami kecemasan tapi karena sudah mampu mengendalikan dirinya dengan baik dan mengenali kecemasan tersebut maka pasien bisa tidak menggunakan obat untuk membantunya. Obat sendiri biasanya lebih untuk membantu upaya mencapai keseimbangan tersebut. Latihan diri tentunya juga perlu untuk membuat pasien semakin percaya diri untuk mengatasi kecemasannya dan mengendalikan keluhan psikosomatiknya. Relaksasi, meditasi, melakukan hobi, berolahraga, belajar berpikir positif termasuk belajar ikhlas dan sabar dalam menjalani hidup adalah hal-hal yang bisa ikut menyeimbangkan diri pasien sehingga mengurangi gejala-gejala psikosomatik. Kesannya memang klise tapi pada kenyataannya tidak mudah melakukan hal ini. Pasien yang sulit atau merasa tidak mampu berusaha menjalankan ini akan menggantungkan kepada obat untuk mengatasi keluhannya. Hal ini tentunya tidak sepenuhnya salah namun selalu ingatkan dalam diri untuk selalu berusaha mencapai keseimbangan tanpa menggunakan obat lagi. Semoga tulisan ini berguna. Salam Sehat Jiwa.
1 komentar:
Dokter, saya termasuk pengidap psikosomatis. Sudah setahun saya konsumsi obat racikan dari dokter jiwa plus alprazolam. Sejak seminggu lalu saya putuskan untuk tidak mengkonsumsi semua obat. Yang terjadi adalah, saya selalu merasa cemas, pusing, mual bahkan tidak karuan. Tapi saya bertekad untuk tidak mau minum obat penenang lagi. Benarkah yang saya lakukab ini dokter?
Posting Komentar